kisah mati suri
Penulis : Unknown on Jumat, 28 Desember 2012 | 06.46
dp Mati suri adalah kejadian yang mengejutkan dan luar biasa bagi orang yang mengalami. Sebenarnya pengalaman mati suri itu menakutkan atau justru membuat orang yang mengalaminya merasa damai?
Ketika mati suri, orang seringkali melihat dan merasakan berbagai hal yang jauh di luar nalar, misalnya melihat dirinya terlepas dari tubuh, bertemu dengan orang yang telah mati hingga menemukan sosok asing yang ganjil dan menakutkan.
Peneliti Amerika dan penulis buku-buku tentang pengalaman mendekati kematian (near death experience) PMH Atwater dalam kajiannya memperkirakan, pengalaman yang menyenangkan saat mati suri lebih banyak dialami dibandingkan pengalaman yang menakutkan.
Perbandingannya sekitar 7 : 1. Pengalaman yang menyenangkan misalnya bertemu dengan kerabat yang dicintai yang sudah meninggal, bertemu dengan sosok bijak seperti nabi atau bertemu makhluk yang bercahaya.
Sedangkan pengalaman yang menakutkan biasanya disertai rasa sedih, takut, bertemu dengan makhluk mengerikan hingga melihat neraka.
Namun dalam banyak kasus, orang yang mengalami pengalaman menakutkan ini kemudian berusaha melakukan berbagai cara yang untuk mengatasi rasa takutnya dan meningkatkan kesadaran imannya.
"Pengaruh terbesar dari mati suri terletak pada makna pengalaman tersebut bagi si subjek, bukan jenis pengalaman yang dijumpai. Pengalaman yang diklasifikasikan sebagai pengalaman menyenangkan dapat diartikan positif oleh subjek atau justru sebaliknya oleh orang lain," tulis Rubiana Soeboer, psikolog dalam bukunya yang berjudul 'Mati Suri'.
Menurut Rubiana, pengalaman yang menakutkan dapat menjadi pengalaman yang positif jika subjek terinspirasi untuk membuat perubahan-perubahan penting dalam hidupnya akibat pengalaman tersebut.
Sebaliknya, pengalaman yang menyenangkaan atau bersifat transenden justru dapat memiliki makna negatif jika yang bersangkutan tidak siap menghadapinya karena merasa belum bisa berbuat baik seperti yang dilakukan orang-orang yang ditemui di dunia lain itu.
Secara umum, para ahli yang banyak meneliti mengenai mati suri menemukan bahwa selalu ada efek positif pada orang yang mengalami mati suri, baik dari pengalaman mati suri yang menyenangkan maupun yang tidak.
Namun sebagian orang memang masih harus berjuang mengatasi berbagai masalah psikologis yang membuatnya takut akan kematian.
Perlu Waktu 7 Tahun Pergulatan Diri pada Orang yang Pernah Mati Suri
Setiap orang yang pernah mengalami mati suri, apa pun tipe pengalaman yang dijumpainya, pasti berupaya melakukan penyesuaian sesudah pengalaman tersebut. Namun ternyata tak mudah untuk melakukannya, setidaknya diperlukan waktu 7 tahun.
Proses pengintegrasian diri setelah pengalaman mati suri tidaklah mudah. Lebih dari 50% orang yang mengalami mati suri mengalami perubahan fungsi saraf.
Secara fisiologis, jalur saraf mengalami revitalisasi yang selanjutnya berpengaruh pada tingkat kesadaran atau mengalami transformasi kesadaran.
Perubahan ini mempengaruhi proses berpikir, dari proses berpikir yang selektif berubah menjadi dapat menerima hal-hal yang bersifat ambigu.
Umumnya, dibutuhkan waktu minimal 7 tahun bagi orang yang mengalami mati suri untuk memahami pengalamannya dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, ada juga yang mengalami pergulatan batin sepanjang hidupnya. Di sisi lain, ada juga orang yang kemudian menyangkal pengalamannya sendiri.
Peneliti Amerika dan penulis buku-buku tentang pengalaman mendekati kematian (near death experience) PMH Atwater mengkaji bahwa rata-rata orang yang pernah mengalami mati suri membutuhkan sekitar 7 tahun untuk dapat mengintegrasikan pengalaman tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
Diantara orang-orang tersebut, bahkan ada yang mengalami pergulatan batin sepanjang hidupnya, karena ia menunda atau menyangkal pengalamannya.
Jadi, orang-orang yang pernah mengalami mati suri atau pengalaman mendekati kematian, tidak akan pernah lagi menjadi seseorang seperti yang sebelumnya. Ada suatu perubahan besar dalam kehidupannya.
Perubahan karena pengalaman mati suri meliputi perubahan fisiologis, psikologis dan spiritual dalam diri mereka yang mengalami. Efek mati suri juga berhubungan dengan kemampuan penyembuhan, paranormal, serta kemampuan-kemampuan psikis lainnya.
Terkadang orang yang merasakan pengalaman mati suri butuh bantuan orang lain untuk dapat menyesuaikan diri dengan pengalaman spiritualnya.
Atwater merekomendasikan cara membantu subjek menyesuaikan diri seperti dilansir dari buku 'Mati Suri' karangan Rubiana Soeboer:
1. Aktif jadi pendengar yang penuh empati yang lebih menunjukkan minat daripada tanggapan yang negatif.
Berikan subjek (orang yang pernah mati suri) waktu yang banyak untuk bercerita. Jika subjek adalah anak-anak, doronglah mereka untuk menceritakan melalui gambar yang dibuatnya atau melalui peragaan peran.
2. Jangan berikan tekanan untuk melanjutkan rutinitas kehidupan sehari-hari.
Biarkan mereka kembali pada kesehariannya dengan mudah. Sementara waktu, jangan harapkan subjek menjadi orang yang sama seperti sebelumnya, dan janganlah terkejut apabila subjek tiba-tiba membuat perubahan yang tidak biasa dalam kehidupan mereka.
3. Biarkan subjek secara bebas mengeksplorasi ide-idenya dan menanyakan berbagai hal tanpa rasa malu, diolok atau rasa bersalah.
4. Terapi kelompok dengan mereka yang pernah mengalami mati suri merupakan bentuk yang ideal, tetapi dalam hal ini diperlukan hadirnya seorang yang profesional atau orang lain yang peduli untuk memberikan umpan balik secara jernih.
5. Berikan sebanyak mungkin informasi mengenai fenomena mati suri dan efek sesudahnya, termasuk temuan hasil penelitian ilmiah, buku-buku serta artikel-artikel.
Semakin cepat ia menstabilkan efek mati suri dalam dirinya maka akan semakin mudah subjek berintegrasi kembali dengan masyarakat.
ARTIKEL LAIN dolapdolop:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
ASAL USUL,
cerita mistis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)