home
Pada awalnya, Rasti mendapat perlakuan manis dan indah. Namun setelah lima bulan berjalan menajlin kasih, barulah tindak kekerasan dan penganiayaan itu muncul. "Aku pacaran sama Eza kurang lebih satu tahun, seperti biasa apa pun yang diawal pasti manis, indah. Dan aku percaya sama dia (Eza)," kata Rasti. "Tapi setelah lewat lima bulan baru mulai terlihat yang tidak aku duga dan aku yakin tidak ada satu perempuan pun yang ingin diperlakukan seperti itu (penganiayaan)," tambahnya.
Penganiayaan selain fisik juga ternyata dialami Rasty. Seperti membanting BlacBarry miliknya dan melempar kursi. "Untuk hal-hal kecil perlakuan kasar dan fisik ke tubuh aku sering kali dilakukan. Dia pernah banting BlacBarry aku dua kali, sampai rusak total, yang ketiga juga rusak, untuk alasan yang menurut aku tidak masuk akal. Kursi dibanting, meja juga dilempar ke kolom renang, menghancurkan isi mobil aku, kaca dan semua," bebernya.
Sementara untuk fisik, menurut bintang film Virgin ini terjadi sebanyak dua kali. Pertama terjadi di kediamannya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan dan Bintaro, Tangerang.
"Apakah Dia sedang capek, emosi atau mengkonsumsi apa pun saya nggak tahu. Tiba-tiba Dia melempar kursi ke arah saya dan saya menghindar. Dua daun pintu rusak dan kaca pecah semua. Dia mulai memukuli saya tanpa alasan. Saya jatuh dan ternyata dia terus menendangi saya dengan kencang ke arah tulang rusuk sampai saya pingsan," ceritanya.
Eza sempat meminta maaf kepada Rasti akibat peristiwa tersebut. Rasti pun membuka pintu maaf. Namun, entah apa yang terjadi, perlakuan kasar Eza malah makin menjadi. Dan selama dua jam Rasty dianiaya. "Dia melakukan tindakan penganiayaan selama dua jam di kamar saya," jelasnya berkaca-kaca
Home