dpos Tunis : Presiden Zine El Abidine Ben Ali rupanya hidup mewah bergelimang harta, selama 23 tahun bercokol di pucuk pemerintahan Tunisia. Dari hasil korupsi dan menggerogoti uang rakyat.
Kehidupan pribadi Ben Ali terungkap dalam sejumlah gambar bagian dalam istananya yang kosong melompong, ditinggal kabur diktator itu dan keluarganya Januari 2011 lalu ke Arab Saudi, saat gelombang demokratisasi untuk kali pertamanya menerjang Arab. Dimulai dari Tunisia, negerinya.
Istana Ben Ali terletak di Sidi Dhrif, di pinggir ibukota Tunis, di tepian laut. Interiornya megah dan mewah, bernuansa keemasan, dengan banyak sofa empuk. Hiasan-hiasan mewah bertebaran, termasuk piano dan cello. Juga macan jaguar yang diawetkan.
Di antara barang-barang yang ditinggalkan termasuk foto keluarga, patung dan ukiran mahal dari marmer, ayunan dan mainan anak-anak, dan DVD film blockbuster, Mr and Mrs Smith.
Istana Ben Ali yang menjulang di Bukit Sidi Bou memiliki semua karakteristik dari hidup mewah: langit berkubah, helipad di tepi pantai, kolam renang megah, dua meriam antik, dan lampu gantung di hampir setiap kamar.
Jurnalis, Youssef Gaigi yang mengunjungi istana itu, terkait liputan tentang rencana pelelangan harta Ben Ali, mengaku terpana.
"Sangat berlebihan dan penuh barang mewah. Tapi berselera jelek," kata dia kepada CNN, dimuat kembali oleh Daily Mail (23/12/2012).
"Semua yang ada di sana adalah pameran kekuasaan....Tak ada yang mampu membeli barang-barang semacam itu di Tunisia, kecuali seorang presiden. Tidak....bahkan presiden pun tak mampu, hanya diktator yang bisa memilikinya."
Namun, jurnalis yang mengunjungi istana tersebut juga menjumpai barang sehari-hari. Ada sampo, sabun, pengharum nafas, semua yang juga dipakai orang kebanyakan. "Ini sangat menarik karena kami masuk ke kehidupan pribadi presiden dan menemukan sisi manusiawi yang belum pernah dijumpai sebelumnya," kata jurnalis Tunisia, kata Gaigi. "Selama ini kami pikir dia hanya manusia super atau tiran."
Mobil Mewah
Ben Ali juga seorang kolektor mobil mewah, yang akhirnya disita dan dilelang negara. PM Tunisia, Hamadi Jebali bahkan mengunjungi pelelangan 40 mobil supermahal sang diktator.
Di antaranya Lamborghini Gallardo LP 460, mobil sport Bentley Continental, Cadillac berlapis peluru, dan Maybach 62.
Juga ikut dilelang perhiasan mewah, koleksi benda berharga, sepatu, tas dan mantel eks ibu negara, Leila Trabelsi yang bernilai ribuan dolar.
Pemerintah Tunisia menargetkan setidaknya 10 juta euro didapat dari lelang harta milik Ben Ali dan 114 kerabatnya.
Digulingkan Tukang Sayur
Tunisia adalah negara pertama yang diterpa gelombang demokratisasi Arab, "Arab Spring" 2011 lalu. Yang lantas menjalar ke sejumlah negara dan berhasil menggulingkan sejumlah diktator termasuk Moammar Khadafi dan Hosni Mubarak.
Gara-garanya: Ben Ali tak mendengar keluhan seorang tukang sayur.
Aksi bakar diri Mohamed Bouazizi, tukang sayur itu, memicu kemarahan rakyat atas sang penguasa. Korban yang baru beusia 26 tahun nekat menyulut api ke tubuhnya, setelah barang dagangannya disita polisi di kota Sidi Bouzid pada 17 Desember 2010.
Berhari-hari dirawat di rumah sakit, Bouazizi akhirnya meninggal pada 4 Januari 2011. Bouazizi adalah gambaran wajah rakyat Tunisia yang menderita: korban krisis pangan, sulitnya lapangan kerja, penguasa yang semena-mena.(Ein)

home

Home