eza gionino menangis adalah siasatnya

- Pesinetron Eza Gionino syok dan kaget mendengar tuduhan mantan kekasihnya, Ardina Rasti, yang mengaku dianiaya oleh dirinya.

Berita itu pun, sambung Eza, sempat membuat sang ibu jatuh sakit. "Mama saya syok dan sempat kumat jantungnya saat mendengar berita tersebut," ujar Eza melalui keterangan pers di Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Eza didampingi kuasa hukumnya, juga mengatakan, dalam menjalin hubungan dengan Rasti, tidak ada niatan untuk menyakiti Rasti.

"Saya punya ibu yang saya cintai, saya juga punya kakak perempuan. Saya nggak pernah punya keinginan untuk menyakiti Rasti," kata Eza, 22 tahun.

Menurut dia, selama berpacaran dengan Rasti, keluarganya begitu menyayangi sang kekasih. "Rasti sudah kenal baik keluarga besar saya. Saya bahkan terkadang cemburu karena merasa kakak saya lebih sayang sama Rasti daripada sama saya," jelasnya.

Pesinetron Putih Abu-Abu itu pun telah merencanakan akan membawa hubungannya ke jenjang yang lebih jauh.

Tetap ke Ranah hukum
Ia mengatakan bahwa dengan banyak menerima Film Televisi, ia dapat membiayai keluarga. Tetapi belum cukup untuk biaya pernikahan dan keluarga sendiri.

"Itu sebabnya saya syuting sinetron stripping. Saya syuting tiap hari sampai muntah-muntah, sampai kurus dan sakit. Itu semua buat kamu (Rasti)," ujarnya sambil menitikkan air mata.

Namun, bagaimanapun juga, Ia mengatakan bahwa semuanya harus berakhir, "Yang pasti hubungan kalau dipaksakan nggak akan indah. Karena itu kita harus berakhir. Hubungan itu bukan hanya saya dan Rasti, tetapi ada keluarga juga dalam hubungan ini," ujarnya.

Saat ini, Eza hanya dapat berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik. "Kalau ngomong perasaan itu jauh lebih susah. Saya harapkan semua masalah ini berakhir dengan baik-baik," tambahnya.

Rasti sendiri sudah melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya, yang dilakukan Eza, ke pihak kepolisian.

Pemilik album Kangen ini juga mengharapkan Eza bisa menghadiri panggilan kepolisian karena ini salah satu kesempatan untuk menunjukan dia benar laki-laki.

"Hasilnya sepenuhnya saya serahkan ke hukum yang berwenang, saya ingin sejujur-jujurnya kejujuran terungkap," lanjut Rasti kepada wartawan.