Add caption |
Kanker Leher Rahim.
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan wanita berisiko tinggi
terkena kanker leher rahim, antara lain yang mempunyai banyak anak
(multipara). Perlu diketahui, setiap proses kehamilan, persalinan dan
nifas, merupakan yang menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita,
seperti perubahan hormon, perubahan sel-sel leher rahim, kerusakan
jalan lahir.
Perubahan-perubahan yang
demikian ini bila sering terjadi mempermudah sel-sel leher rahim
kemasukkan virus HPV menjadi ganas. Resiko tinggi juga bisa terjadi pada
wanita yang memiliki suami suka “jajan”, suami yang demikian berisiko
membawa virus dan akan menularkan pada istrinya. Wanita yang sering
ganti-ganti pasangan juga bisa tertular virus sehingga beresiko tinggi
pula terkena kanker leher rahim.
Kanker
leher rahim di bagi menjadi beberapa stadium, yakni prakanker, stadium
I, stadium II, stadium III dan stadium IV. Pada stadium prakanker, tidak
ditemukan adanya gejala. Pada stadium ini, meski pasien sudah membawa
bibit-bibit kanker, tapi pasien merasa sehat, tidak ada keluhan. Baru
pada stadium I-IV, kanker leher rahim ditandai oleh adanya pendarahan
setelah bersenggama, pendarahan diluar haid, adanya keputihan di luar
kebiasaan.
Bagaimana cara mendeteksi
bahwa seorang wanita terkena kanker leher rahim? Gejala seorang wanita
terkena kanker leher rahim memang tidak mudah diamati dan tidak
terlihat. Cara yang paling mudah memang menggunakan pemeriksaan
sitoslogi leher rahim.
Ada Berbagai cara mendeteksi kanker leher rahim yaitu:
PAP SMEAR
Pap
Smear yakni pemeriksaan dengan cara mengambil contoh sel dalam leher
rahim, kemudian dianalisa untuk menilai adanya perubahan terhadap
sel-sel tersebut, jika pada pemeriksaan ini ditemukan sel kanker ato sel
prakanker,maka bisa dilakukan pengobatan secara dini agar tidak
berkembang lebih jauh, pemeriksaan ini sangat akurat.
Di
negara maju yang telah menjalankan program skrining dengan cara ini,
angka kematian karena kanker leher rahim turun dratis sampai 50-60%.
Wanita yang pernah berhubungan seksual sebaiknya melakukan pemeriksaan
pap smear minimal sekali seumur hidup. Idealnya dilakukan setiap tahun
bagi wanita usia muda, dibawah 40 tahun, kemudian 2-3 tahun sekalisaat
berusia 40-70 tahun.
IVA
IVA
yakni Inspeksi Visual Asam Asetat, alternatif pemeriksaan kanker leher
rahim yang relatif murah,mudah dan sederhana tetapi tetap memiliki
akurasi diagnosis yang cukup tinggi. Metode IVA menggunakan cairan asam
asetat 3-5% yang diusapkan pada leher rahim sebelum dilakukan
pemerisaan dalam.
Sekitar satu menit
jika tidak ada perubahan warna atau tidak muncul plak putih, maka hasil
dinyatakan negatif, sebaliknya jika terjadi plak putih dan warna menjadi
merah maka dinyatakan positif adanya prakanker,sehingga dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
- Sebaiknya datang diluar mensturasi.
- Tidak diperbolehkan menggunakan bahan-bahan anti septik pada vagina sebelum tindakan dilakukan.
- Penderita pascabersalin, pascaoperasi rahim, pascaradiasi sebaiknya datang 6-8 minggu kemudian.
- Penderita yang mendapatkan pengobatan lokal di daerah vagina sebaiknya di hentikan seminggu sebelum pemeriksaan.