Noarita Rahati (28), ibu muda penduduk
Jalan Jati III Gang Budi, Kelurahan Pelajar Timur yang satu ini nyaris
menjadi korban pemerkosaan dilakukan oknum mahasiswa salah satu
perguruan tinggi di Jalan Gedung Arca, Medan ketika hendak mandi di
sumur rumahnya, Minggu (4/3) sore.
Beruntung ibu satu anak ini cepat
menjerit minta tolong sehingga para tetangganya yang mendengar
teriakannya langsung datang dan mengamankan pelaku yang belakangan
diketahui berinitial MAM (28) itu. Kemudian warga menyerahkan oknum
mahasiswa asal Sibolga tersebut ke Polsek Medan Kota.
Kapolsek Medan Kota, Kompol M Hari Sandy
Sinurat SIK kepada wartawan mengatakan, sebelum melakukan perbuatannya,
tersangka terlebih dahulu mengintip korban ketika sedang mandi.
“Menurut pengakuannya, kebiasan mengitip korban lagi mandi sudah sering
dilakukannya. Mungkin dia tak tahan menahan nafsunya,” sebut Sandy.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.00
WIB, seperti biasa dengan menggunakan sebo (penutup wajah) tersangka
ngendap di sumur korban. Pada saat itu, korban mandi bersama anaknya.
Begitu melihat korban mulai membuka pakaiannya, tersangka langsung
membekap korban tanpa memperdulikan anaknya.
Perbuatan tersangka membuat korban
terkejut dan panik sehingga berteriak sejadinya dan mengundang perhatian
warga. Tersangka yang mengontrak rumah dekat kediaman korban segera
diamankan.
Kepada penyidik Reskrim Polsek Medan
Kota, oknum mahasiswa semester 9 tersebut mengakui perbuatannya karena
khilaf. Dia berani melakukan perbuatan itu karena menduga korban wanita
‘nakal’ karena sering ke luar malam.
DUA PELAJAR DITANGKAP
Terpisah, Senin (5/3) petugas Reskrim
Polsek Medan Kota juga mengamankan dua orang pelajar SMA dalam kasus
dugaan pencabulan wanita di bawah umur masing-masing, W (17) dan D (17),
keduanya warga Jalan Karya Wisata, Kelurahan Gedung Johor, Medan.
Kedua oknum pelajar tersebut adalah, WI
(17) warga Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Aur, Medan dan H
(18) warga Jalan Utama Medan.
Kapolsek Medan Kota, Kompol M Hari Sandy
Sinurat SIK menjelaskan, antara korban dan tersangka sudah saling kenal
bahkan tersangka H pernah berpacaran dengan D.
Pencabulan itu berawal, W menghubungi WI
melalui SMS minta dijemput di Jalan Karya Tani, Gedung Johor pada 26
Februari lalu. Waktu itu, W sudah bersama dengan D. Karena berdua, maka
WI mengajak H.
Dengan mengendarai sepeda motor, kedua
pasangan di bawah umur tersebut kemudian sepakat untuk nongkrong di
rumah kos salah seorang saudara tersangka di Jalan Teratai, Medan.
Setelah bercengkrama hingga larut malam,
akhirnya kedua gadis di bawah umur tersebut tidak pulang ke rumah
masing-masing. Sedangkan kedua tersangka balik ke rumah masing-masing.
Besoknya, 27 Februari pagi kedua
tersangka kembali menemui kedua korban di rumah kos tersebut.
Selanjutnya, mereka bersama-sama naik sepeda motor ke salah satu warnet
di Jalan Halat Medan .
Di tempat itu, WI meninggalkan W untuk
membeli lontong guna keperluan sarapan. Sementara H mencabuli D. Setelah
kembali, WI juga mencabuli W.
Singkatnya, saat waktu menunjukkan pukul
13.00 WIB, kedua korban disuruh pulang ke rumahnya hingga kemudian
diinterogasi kedua orangtua mereka.
Kedua korban mengaku telah dicabuli
kedua pelajar tersebut. Karena itu, kedua orang tua korban mengatur
strategi penjebakan untuk meringkus kedua tersangka. Melalui SMS, kedua
korban meminta agar kedua tersangka menemui mereka di warnet Jalan
Halat, Medan.
Kedua tersangka diamankan keluarga
korban, Minggu (4/3) kemudian diserahkan ke Mapolsek Medan Kota. Dalam
pemeriksaan kedua tersangka mengaku hanya meraba-raba daerah sensitive
korban. (HER)