Head Line :
Home » » malaysia ngajak perang

malaysia ngajak perang

Penulis : Unknown on Rabu, 12 Desember 2012 | 21.40


dp.com MASIH ingat dengan pernyataan Presiden RI pertama Ir. Soekarno yang dengan lantangnya menyatakan protes terhadap pemerintah Malaysia, dan menyatakan perang. “Ganyang Malaysia”, seperti itulah bentuk protes kita terhadap negeri Jiran yang terus menerus mengusik bangsa ini.

Kemarahan Soekarno ini memang pantas dilontarkan kepada Malaysia, yang mana waktu itu, Soekarno merasa terhina dan terkalahkan dalam percaturan politik Internasional. 

Seluruh rakyat Indonesia protes, aksi demonstrasi mendesak Presiden Soekarno untuk mengambil langkah perang beredar ke seluruh pelosok negeri, dan saat itulah amarah Soekarno tak terbendung lagi, dan menyatakan perang.

Dalam pidatonya, Soekarno menyatakan, “Kalau kita lapar itu biasa, kalau kita malu itu juga biasa, namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia kurang ajar!” Sikap Soekarno itu menunjukkan bahwa bangsa ini punya harga diri yang tidak bisa dengan mudahnya diinjak-injak.

Sejak itulah, Malaysia tidak lagi berani mengobok-obok Indonesia dengan segala bentuk penyerangan apapun. Tetapi, mengapa setelah lepas pemerintahan Soeharto, negeri ini terus menjadi bulan-bulanan hinaan Malaysia, mulai dari perebutan pulau Sipadan dan Ligitan, pengakuan budaya, kesenian, dan lagu daerah. Belum lagi, nasib para TKI dan TKW kita.

Sekarang lagi, penghinaan terhadap mantan presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dari seorang mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, yang menyebut BJ Habibie sebagai penghianat bangsa, yang menyebabkan Timor-Timor lepas.

Zainudin juga menyebut Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden Indonesia Soeharto walaupun Soeharto yang membawanya kembali dari Jerman, juga telah menyebabkan berlakunya perpecahan rakyat Indonesia kepada 48 partai politik yang mengakibatkan keadaan politik negara itu dalam porak-peranda hingga kini.

Sungguh, kata-kata itu tidak pantas dan tidak tepat dilontarkan dari mulut seorang Zainudin yang ditujukan ke BJ Habibie, apapun alasannya. Terlebih ini akan menyinggung perasaan salah satu Negara, dan bisa mengakibatkan renggangnya hubungan kedua negara yang saling bertetangga ini.

Sehingga, sangat pantas bila aksi protes terus mengalir, kecaman luar biasa dari seluruh rakyat Indonesia. Lalu, kemana sikap pemerintah, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, apakah akan terus diam menyikapi penghinaan ini.

Terlebih, bagi sebagian kalangan, ini bentuk penyerangan rasisme. Meminjam kata-kata Anas Urbaningrum (Ketum Partai Demokrat) bahwa ini bentuk  thedegofimperialism yang merupakan salah satu serangan rasis kepada mantan presiden Indonesia.
Share this article :
 

Copyright © 2011. dolapdolop | kumpulan puisi dan lagu . All Rights Reserved.
Design Template by dpdp | Support by creating website | Powered by Blogger