Add caption |
Sejak ditemukannya vaksin pada abad ke 18, maka
tehnologi pembuatan vaksin dan ilmu ppengetahuan tentang vaksin telah maju
dengan sangat pesatnya, dan hal positif yang kita lihat dan kita rasakan dari
vaksin, adalah bahwa dunia kedokteran saat ini telah berhasil mengeliminasikan
beberapa jenis penyakit infeksi yang dahulu kala sangat mematikan,
misalnya penyakit cacar air, yang setiap kali terjadi wabah akan membawa korban
meninggal yang cukup banyak, penyakit polio dibeberapa bagian dunia ini, dan
beberapa penyakit infeksi lain yang bisa diatasi dengan pemberian vaksin yang
tepat dan vaksinasi.
Dengan kemajuan teknologi pembuatan vaksin, maka
kita juga telah mengenal banyak jenis vaksin yang tersedia untuk berbagai macam
penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan vaksin, saat ini telah tersedia
sekitar 23 jenis vaksin, dan masih banyak vaksin baru lain yang sedang dalam
proses penelitian dan pengembangan, misalnya vaksin HIV AIDs, vaksin demam
berdarah dengue, vaksin malaria, vaksin TBC baru.
Kita akan mencoba membahas jenis dan macam vaksin
yang tersedia saat ini, dan pada akhir karangan ini, diharapkan pembaca sudah
mempunyai gambaran jelas dan ringkas tentang jenis dan macam vaksin dan
keperluan/indikasi pemakaiannya.
Kita bisa membagi jenis vaksin yang ada berdasarkan hal hal berikut :
1. Pembedaan jenis vaksin dari antigen
yang dipergunakan untuk merangsang sistim imunologi/daya pertahanan tubuh
membuat zat antobody.
2. Pembedaan vaksin atas dasar cara
membuat vaksin tersebut, sehingga kita mengenal
adanya vaksin hidup yang dilemahkan
(live attenuated vaccine) dan vaksin
mati (killed Vaccine/ inactivated
vaccine).
Juga kita dikenalkan dengan adanya vaksin
Monovalent dan vaksin Polivalent
3. Pembedaan vaksin untuk imunisasi
bayi anak, dan vaksin untuk imunisasi
orang dewasa dan orang berusia lanjut
4. Pembedaan vaksin berdasarkan tujuan
pemakaiannya, misalnya ada vaksin wisatawan,
bagi wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah dengan endemik penyakit
infeksi tertentu, vaksin wanita hamil untuk
mencegah keguguran janin (abortus)
dan mencegah janin lahir dengan cacat fisk bawaan (anomali
congenital)
5. Vaksin masa depan
: misalnya vaksin utuk malaria, vaksin untuk demam berdarah dengue, vaksin
untuk tumor otak Glioblastoma, vaksin untuk kanker Prostate, vaksin untuk
diabetes dll
Pembahasan :
1. Pembedaan jenis vaksin dari antigen
yang dipergunakan untuk merangsang sistim imunologi/daya pertahanan tubuh
membuat zat antobody.
Antigen
adalah (bagian dari) bakteri atau (bagian dari) virus yang dipergunakan sebagai
zat aktif yang dikandung didalam vaksin, dan antigen ini bertujuan untuk
merangsang sistim imunologi tubuh atau sistim pertahanan tubuh, untuk membuat
zat antibody yang diperlukan untuk melawan dan membasmi bibit penyakit
yang invasi masuk dalam tubuh kita.
Antigen ini diambil dari (sebagian atau seluruh)
bakteri atau virus penyebab penyakit, antigen bibit penyakit ini, yang
sebelumnya telah diolah sedemikan rupa, sehingga tidak akan menimbulkan
penyakit lagi, bila disuntikkan kembali ke dalam tubuh kita, namun akan
merangsang sistim imunologi tubuh untuk memberi reaksi dan membuat zat antibody
yang diperlukan untuk melawan dan mematikan bibit penyakit yang sama bila
invasi masuk dalam tubuh kita sehingga kita terhindar dari penyakit dan kita menjadi
kebal / imun terhadap penyakit
tersebut.
Karena antigen yang diambil itu bisa berasal dari
kuman atau juga dari virus penyebab penyakit, maka kita akan mendapatkan jenis
vaksin :
- Vaksin Bakteri
yang berasal dari antigen bakteri dan
- Vaksin Virus
yang berasal dari antigen virus
2. Cara Pengolahan Antigen Bakteri dan Virus Untuk Pembuataan Vaksin
Seperti diawal tadi sudah disinggung bahwa
antigen penyakit ini sudah tidak berbahaya dan tidak menimbulkan penyakit lagi,
ini karena semua antigen sebelum dipergunakan dalam pembuatan vaksin, telah
diolah sedemikian rupa, sehingga sifat keganasanya melemah atau hilang, dan
aman untuk dijadikan bahan vaksin.
Bagaimana cara orang mengolah antigen bibit
penyakit agar supaya aman untuk dipergunakan dalam vaksin ?
- Ini bisa dengan cara mematikan bibit penyakit tersebut dengan cara pemanasan/heating, dengan cara penyinaran/radiasi, dengan zat kimia/chemical substant misalnya fenol, alkohol dan lain-lain, proses ini disebut Inaktivasi / inactivation, artinya vaksin ini mngandung antigen bakteri atau virus yang telah di MATIKAN , sehingga tidak bisa menularkan penyakit yang sama lagi bila dipakai sebagai vaksin. Ini yang dikenal sebagai VAKSIN MATI (Killed Vaccine / Inactivated Vaccine)
- Atau bisa juga dengan cara mengembang biakkan bakteri atau virus tersebut kedalam medium tertentu yang mirip dengan medium habitat bibit penyakit tersebut, dan pengembangbiakan ini diteruskan hingga mencapai tahapan dimana sifat asli bibit penyakit yaitu sifat keganasan hilang, namun secara genetik tetap akan dikenali oleh sistim imunologi tubuh kita sebagai bibit penyebab penyakit tertentu dan akan merangsang tubuh membuat zat antibody untuk bibit penyait tersebut. Ini yang dikenal sebagai VAKSIN HIDUP yang Dilemahkan (Lived Attenuated Vaccine)
Apa perbedaan antara vaksin hidup yang dilemahkan dan vaksin mati ?
Kita bisa membedakan antara vaksin mati dan
vaksin hidup yang dilemahkan dengan melihat kelebihan dan kekurangan antara
kedua jenis vaksin ini.
Kelebihan dan
Kelemahan Vaksin Mati :
Kelebihannya
:
Keuntungan vaksin mati adalah bisa
dipergunakan untuk semua orang, termasuk untuk wanita
hamil, mereka yang mengalami kelainan sistim
imunologi/sistim pertahanan tubuh,
misalnya penderita penyakit HIV AIDs, orang yang dicangkok
organ tubuh, pasien ginjal yang
melakukan dialisis (cuci) darah,
atau pasien yang mendapat pengobatan kortiosteroid.
Karena hanya mengandung bakteri atau virus mati,
tidak ada lagi kemungkinan mutasi genetik dari bibit
penyakit kembali menjadi ganas, sehingga aman bagi pemakai vaksin tersebut.
Cara menyimpan vaksin mati ini juga lebih mudah
daripada vaksin hidup, cukup disimpan dalam suhu 2 - 8 derajat Celsius.
Kelemahannya
:
Kelemahannya adalah karena bakteri atau virus
penyebab penyakitnya telah dimatikan, maka reaksi perangsangan terhadap sistim
imunologi tubuh lebih lemah, sehingga
untuk mendapatkan hasil proteksi yang optimal, dan berlangsung lama, diperlukan
pengulangan vaksinasi, yang disebut dosis
booster / dosis penguat ulangan.
Catatan:
dalam penelitian vaksin, ditemukan bahwa vaksin mati lebih baik
dipakai untuk mencegah penyakit infeksi karena bakteri
daripada penyakit infeksi karena virus
Contoh Vaksin Mati
(Killed Vaccines / Inactivated Vaccines) :
Vaksin Polio Inactivated (IPV)
Vaksin DPT
Vaksin Hepatitis A dan B
Vaksin Pneumonia
Vaksin Meningitis
Vaaksin Hib dan Vaksin Influenza
Vaksin Human Papiloma Virus
Vaksin Demam Typhoid
Kelebihan dan Kelemahan Vaksin Hidup yang Dilemahkan :
Kelebihanannya
:
Karena mengandung bibit penyakit hidup yang
dilemahkan, sehingga menimbulkan reaksi rangsangan
yang sangat kuat terhadap sistim imunologi tubuh kita
untuk memproduksi zat antibody, dan reaksi ini bertahan cukup
lama bahkan seumur hidup, sehingga
kita tidak memerlukan mengulang vaksinasi atau dosis
booster.
Kelemhannya:
Kelemahanya adalah karena ini mengandung bakteri
yang hidup meski telah dilemahkan, sehingga vaksin jenis ini tidak
boleh diberikan untuk wanita hamil,
mereka yang mengalami kelainan sistim imunologi
/sistim pertahanan tubuh, misalnya penderita
penyakit HIV AIDs, orang yang dicangkok
organ tubuh, pasien ginjal
yang melakukan dialisis (cuci) darah
dan penderita yang diobati dengan kortikosteroid.
Karena bibit penyakit masih hidup meskipun telah
dilemahkan, masih ada kemungkinan terjadi mutasi genetik,
dimana bibit penyakit menjadi ganas kembali, sehinggga menimbulkan penyakit
bagi penerima vaksin tersebut.
Juga dikatakan bahwa kemungkinan efek
samping lebih banyak ditemukan dengan vaksin hidup yang
dilemahkan daripada dengan vaksin mati
Karena mengandung bibit penyakit yang masih
hidup, maka dalam penyimpanan vaksin ini diperlukan suhu rendah untuk
menyimpannya, biasanya adalah suhu minus 20 derajat
Celsius.
Catatan
: dalam penelitian vaksin, ditemukan bahwa vaksin hidup lebih baik
dipakai untuk mencegah penyakit infeksi karena virus
daripada penyakit infeksi karena bakteri
Contoh vaksin hidup
yang dilemahkan (Live Attenauted Vaccines) :
Vaksin MMR
Vaksin Oral Polio (OPV)
Vaksin Varicella
Vaksin Yellow Fever / Demam Kuning
Vaksin Rotavirus
Jumlah Antigen dalam Satu Sediaan Vaksin :
Vaksin Monovalent dan Vaksin Polyvalent
Dalam perkembangan teknologi pembuatan vaksin,
telah terjadi suatu lompatan besar dalam sediaan vaksin, yaitu adanya vaksin
kombinasi yang terdiri beberapa jenis antigen vaksin dalam satu sediaan,
sehingga vaksinasi sekarang menjadi lebih sederhana dan ringkas, yaitu sekali
suntikan akan memberikan beberapa jenis vaksin sekaligus, dengan demikian juga
memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit sekali suntik saja, ini akan
mengurangi sangat bermakna jumlah suntikan yang harus diberikan untuk bayi dan
anak.
Saat ini kita masih mengenal adanya Vaksin
Monovalent yang artinya dalam sediaan vaksin hanya mengandung
satu jenis antigen saja, misalnya vaksin Hepatitis A, vaksin Hepatitis B,
vaksin Rabies, vaksin Polio inactivated, vaksin influenza, semua contoh vaksin
tadi yang dalam satu sediaan vaksin hanya mengandung satu jenis antigen,
sehingga bertujuan mencegah hanya satu jenis penyakit saja.
Vaksin Monovalent ini adalah sedia vaksin yang
pertama kali dibuat oleh pabrik vaksin karena keterbatasan teknologi saat itu,
juga karena indikasi pemakaiannya, sehingga vaksin monovalent tetap diperlukan.
Kemudian kita juga dikenalkan dengan Vaksin
Polyvalent atau lebih populer dikenal
Vaksin Kombinasi. Dalam satu sediaan vaksin polyvalent atau
vaksin kombinasi terdapat lebih dari 2 jenis antigen bakteri atau virus yang
dipergunakan untuk merangsang sistim imunologi tubuh untuk membuat zat
antibody.
Saat ini vaksin kombinasi
yang kita kenal adalah:
Vaksin DTwP
dan vaksin DTaP –> Vaksin bakteri kombinasi untuk
penyakit difteri, pertusis dan tetanus (vaksin kombinasi trivallent)
Vaksin DTaP HepB Polio
–> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit DPT, hepatitis B dan
Polio (vaksin kombinasi pentavalent)
Vaksin DTaP Hib Polio
–> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit DPT, Haemophilus
Influenza dan Polio (vaksin kombinasi pentavalent)
Vaksin DPaT HepB Hib
Polio –> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit
DPT, Hib, Hepatitis B dan Polio (vaksin kombinasi hexavalent)
Vaksin DPaT Hib
–> Vaksin bakteri kombinasi untuk penyakit DPT dan Hib (vasin kombinasi
tetravalent)
Pemakaian Vaksin kombinasi dan vaksin monovalent
dapat dilakukan berdasarkan usia bayi anak atau untuk vaksinasi orang dewasa
dan orang usia lanjut.
Keuntungan vaksin
kombinasi atau vaksin polyvalent adalah :
- mengurangi jumlah
suntikan yang harus diberikan sejak bayi baru lahir
hingga remaja
- meningkatkan kepatuhan
jadwal vaksinasi dan imunisasi bayi dan anak juga bagi orang
dewasa dan lanjut usia
- efisiensi dan ekonomis
bagi orang tua dan juga bagi rumah sakit dan dokter vaksinator
- memudahkan
transportasi, rantai dingin
(cold chain vaccine) dan ruang
penyimapanan /storage
vaksin
3. Vaksin untuk bayi anak dan vaksin orang dewasa juga usia lanjut:
Sejak dahulu, orang selalu beranggapan bahwa
vaksin dan vaksinasi adalah hanya monopoli untuk bayi dan anak anak saja, baru
belakangan ini, mulai dibicarakan dan dilakukan uji klinik yang
membuktikan bahwa orang dewasa juga orang
berusia lanjut memerlukan imunisasi
dan vaksinasi guna melindungi dirinya terhadap
penyakit infeksi yang sangat berbahaya bagi orang dewasa dan orang berusia
lanjut, terutama bagi mereka juga sudah menderita beberapa jenis penyakit
degeneratif seperti misalnya penyakit jantung
dan pembuluh darah, penyakit paru,
penyakit diabetes, penyakit
hati dan ginjal, penderita
stroke dan lain lain, dimana penyakit2 ini akan menjadi lebih
serius dan memburuk jika juga terkena penyakit infeksi yang sebetulnya bisa
dicegah dengan diberikan vaksinasi sebelumnya untuk menagkal penyakit infeksi
demikian.
Vaksin untuk Orang
Dewasa dan Usia Lanjut:
Saat ini telah dikenal beberapa jenis vaksin yang
sangat dianjurkan untuk orang dewasa dan orang berusia lanjut, sehingga bisa
melindungi diri dan kesehatan mereka terhadap komplikasi penyakit degeneratif
yang sudah mereka derita sebelumnya seperti yang disebutkan diatas.
Vaksin Orang Dewasa dan
Usia Lanjut adalah sebagai berikut :
1. Vaksin Hepatitis A dan
Vaksin Hepatitis B (vaksin virus mati, monovalent)
2. Vaksin Demam Typhus
(vaksin bakteri mati, monovalent)
3. Vaksin Varicella
(vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
4. Vaksin Influenza
(vaksin virus mati, monovalent)
5. Vaksin Pneumonia
(vaksin bakteri mati, monovalent)
Vaksin Bayi Anak
:
1. Vaksin DPaT dan DTwP
(vaksin bakteri mati, kombinasi trivalent)
2. DPaT Hib Polio
(vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi pentavalent)
3. Vaksin DPaT HepB Polio
(vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi pentavalent)
4. Vaksin DPaT HepB Hib
Polio (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi hexavalent)
5. Vaksin DPaT Hib
(vaksin bakteri mati, kombinasi tetravalent)
6. Vaksin Inactivated
Polio (vaksin virus mati, monovalent)
7. Vaksin Polio Oral
(vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
8. Vaksin MMR
(vaksin virus hidup dilemahkan, kombinasi trivalent)
9. Vaksin Influenza
(vaksin virus mati, monovalent)
10. Vaksin pneumonia
(vaksin bakteri mati, monovalent)
11. Vaksin Rabies
(vaksin virus hidup dilemahkan, monoovalent)
12. Vaksin Varicella
(vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
13. Vaksin Human Papiloma
Virus/HPV (vaksin virus mati,
tetravalent)
14. Vaksin Rotavirus
(vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
15. Vaksin Hepatitis A dan
Vaksin Hepatitis B (vaksin virus mati, monovalent)
Tujuan pemakaian vaksin
kombinasi , antara lain adalah demi keamanan, efisiensi dan kepatuhan jadwal
program imunisasi
4. Pemakaian Vaksin Berdasarakn Tujuan/ Indikasi Pemakaiannya
Dari pembahasan yang lalu dalam website ini, kita
juga telah menyinggung tentang vaksinasi atau imunisasi untuk kepariwisataan
(http://selukbelukvaksin.com/traveler-vaccine-vaksin-untuk-wisatawan/)
dan untuk Kelomok Khusus, misalnya wanita hamil
(http://selukbelukvaksin.com/vaksin-untuk-wanita-hamil-vaccines-for-pregnant-woman/).
Untuk mengetahui jenis vaksin tertentu dan jadwal
pemberian vaksinasi atau imunisasi untuk calon ibu
dan wanit hamil, juga untuk wisatawan
yang akan bepergian kesuatu negara atau daerah dengan penyakit endemis
tertentu, silahkan melihat ke website tersebut diatas.
5. Vaksin Masa Depan
Sejak Dr. Edward Jenner
menjadi pioner dalam bidang riset vaksin pada abad ke 18, sampai detik
ini para ahli bidang kedokteran telah berhasil menemukan sebanyak 23 jenis
vaksin yang diperguakan untuk mencegah penyakit infeksi yang dimaksud, hasil
dan sumbangsih vaksin dalam bidang kesehatan umat manusia telah kita sendiri
dan anak anak kita rasakan dan alami manfaatnya, sehingga hidup umat manusia
semakin hari semakin sehat, sehat jasmani dan rohani, juga sejahtera sosial,
kualitas sumber daya manusia yang semakin baik dan bermutu.
Namun masih banyak yang harus kita lakukan,
karena masih banyak penyakit yang menjadi beban bagi kesehatan umat manusia,
sehingga pekerjaan untuk menemukan jawaban dan solusi bagi masalah kesehatan
ini tidak akan pernah berhenti. Banyak penyakit infeksi yang sebelumnya telah
mulai menghilang, atau sudah terkendali penyebarannya, namun karena kondisi
alam dan kebiasaan buruk manusia, penyakit lama itu timbul kembali dan menjadi
masalah kesehatan dizaman modern ini, misalnya penyakit TBC paru.
Untuk menjawab tantangan ini, para ilmuwan sedang
melakukan penelitian untuk menemukan obat baru juga vaksin baru untuk mengatsi
penyakit penyakit tersebut.
Saat ini ada beberapa jenis vaksin yang sedang
dalam proses penelitian dan pengembangan, antara lain :
1. Vaksin HIV AIDs
Sejak merebaknya kasus HIV AIDs beberapa decade yang lalu, hingga sekarang
vaksin anti virus HIV ini masih dalam tahap penelitian yang intensif, namun
belum juga berhasil menemukan vaksin yang benar benar memuaskan dan efektif
untuk menangkal dan mengobati infeksi virus HIV AIDs ini.
2. Vaksin Malaria,
vaksin ini telah diteliti sejak beberapa puluh tahun yang lalu, dan saat ini
telah mulai memberikan harapan dan hasil hasil uji klinik yang menjanjikan
3. Vaksin demam berdarah
dengue, vaksin ini juga telah diteliti sejak beberapa puluh
tahun yang lalu, saat ini uji klinik fase 3 sedang dilakukan secara intensif
untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan, dan efektif untuk menangkal
infeksi virus demam berdarah dengue yang banyak beredar dinegara subtropis dan
tropis seperti Indonesia
4. Vaksin untuk penyakit
non infeksi seperti vaksin untuk tumor
otak (Glioblastoma), vaksin utk
penyakit Alzheimer (penyakit gangguan daya ingat
orang tua), vaksin untuk penyakit Atherosclerosis (penyakit
kelainan pembuluh darah), vaksin untuk multiplesclerosis,
vaksin untuk pengobatan kecanduan zat nikotin,
kecanduan obat /drugs abuse,
vaksin untuk alergi, vaksin kanker
Prostate, vaksin utk diabetes
dll
5. Vaksin untuk pengobatan penyakit
(Vaccine for Treatmet)
Nanti kita akan mempunya vaksin yang dipergunakan
untuk mengobati penyakit bukan hanya untuk mencegah penyakit infeksi seperti
yang kita kenal dan pergunakan saat