bangku terindah | puisi cinta

Add caption

aduhai kecantikanmu nona
alamak seksi sekali lakumu
alangkah ingin sekali kunikahi
atau malah hasratku ingin meludahi
aromamu tebar pesona
gairahkan pria yang menghirupnya
mata berkedippun tak sudi
tercipta durasi ruang imajinasi
seringkali lesung pipit senyummu untukku
berulang kali kau jamah cinta dan anganku
puluhan kali itupun aku tertipu
hatiku salah terjemahkan tingkahmu
senyummu kuyakin sepenuh cinta
tatapmu kuyakin bias rasa sayang
manjamu kuyakin aku tempatmu bergantung
hangat genggammu kuyakin simbol persatuan kita
huh…..!!
senymmu adalah untuk semua raga
tatapmu adalah tatap iba ibunda
manjamu bukanlah laku sang dewi yang luluh hatinya
hangat genggammu adalah formalitas belaka
untukmu penyapa hati yang mempesona
salutku untukmu telah luluhkan luka sejarahku
sanjungku untuk cinta ini padamu
terima kasih atas seluruh pesona rahasia
kurelakan tempat labuhmu
kuterima semua kalahku
Tuhan aku mau cinta itu
menghujam kembali dan berseru
selamat tinggal nona yang wangi
berlabuhlah ditempat yang teduh
selimutilah dirimu dengan keperkasaannya
jangan turuti aku budak penanti bodoh ini
hari ini tampak mendung sekali
bangku ini telah kosong lagi
hening, dingin, mencekam dan sunyi
serasa aku sendiri dan terus mengamati
Didanau ini…
akan kunanti seorang perekah hati
yang sudi sandarkan semua tangis dan keluh
yang tak mengeluh seberapa mencekam dan sunyi
yang katakan “aku terima kau utuh”
untukmu yang duduk dibangku ini
aku untukmu sampai mati….
oh Tuhan, beri aku mei itu lagi……….
ijinkan danau ini jadi saksi sebuah janji